Jakarta, Pilarke7 -- Penyelundupan mobil dari Batam ke Tanjung Priok merupakan kasus yang dibongkar oleh seorang anggota TNI Bernama Heru Sukrisno. Niatnya membongkar kasus tersebut dimulai pada tahun 2005 silam, Ia membongkar penyelundupan puluan mobil mewah dari Batam ke Tanjung Priok. Diketahui penyelundupan tersebut menggunakan kapal perang XI.VI. Ada 74 mobil mewah yang diselundupkan bermerek Range Rover, Lan Cruise, hingga Hummer seharga Rp 2,4 Miliar untuk "kendaraan dinas pejabat TNI angkatan darat di kapal itu.
Awalnya Heru curiga kapal yang rutin berlabuh di Tanjung Priok sejak 2003 itu membawa narkotik. Iapun menggali informasi dari tentara yang berjaga di pelabuhan. Tapi tentara itu tak tahu informasi terlalu banyak. Maka Heru meminta dilapori jika kapal itu akan buang sauh lagi di Priok. Dan kabar itu tiba ketika ia sedang mengayun stik di Padang Golf Ancol.
Narkotik tak didapat, Heru menemukan puluhan mobil tanpa nomor kendaraan terparkir di lambung kapal. Tanpa ragu ia mengandangkan mobil-mobil itu ke balai karantina Bea dan Cukai. Ynag membuat geger adalah pengumuman siapa pemesannya: Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 2002-2005, Jenderal Ryamizard Ryacudu. Mobil itu dipesan atas nama Wakil Asisten Logistik Mayor Jenderal Koesmayadi. Heru meneruskan laporannya itu ke Militer yang kemudian menggerebek rumah Koesmayadidi Puri Marina Ancol, Jakarta Utara.
Status (Tidak Jelas)
- Dibongkar oleh Seorang Heru anggota TNI AD.
- Tidak jelas penyelesaiannya sebab Pelaku utama keburu meninggal sebelum masuk tahap penyidikan.
Kronologinya:
15 Sep 2005
September 2005 Kasus Ini Dibongkar Oleh Seorang Heru
Penyelundupan mobil dari Batam ke Tanjung Priok merupakan kasus yang dibongkar oleh seorang anggota TNI Bernama Heru Sukrisno. Niatnya membongkar kasus tersebut dimulai pada tahun 2005 silam,
17 Sep 2005
Jumlah Mobil Yang diselundupkan Mencapai Puluhan Unit
Diketahui penyelundupan tersebut menggunakan kapal perang XI.VI. Ada 74 mobil mewah yang diselundupkan bermerek Range Rover, Lan Cruise, hingga Hummer seharga Rp 2,4 Miliar untuk "kendaraan dinas pejabat TNI angkatan darat di kapal itu.
26 Jun 2006
Kasusnya Tidak Sempat Masuk Tahap Penyelidikan
Kasus ini tidak sempat masuk kedalam penyelidikan Polisi Militer sebab salah satu saksi yakni Koemayadi, wakil Asisten Logistik meninggal pada 26 Juni 2006.
Awalnya Heru curiga kapal yang rutin berlabuh di Tanjung Priok sejak 2003 itu membawa narkotik. Iapun menggali informasi dari tentara yang berjaga di pelabuhan. Tapi tentara itu tak tahu informasi terlalu banyak. Maka Heru meminta dilapori jika kapal itu akan buang sauh lagi di Priok. Dan kabar itu tiba ketika ia sedang mengayun stik di Padang Golf Ancol.
Narkotik tak didapat, Heru menemukan puluhan mobil tanpa nomor kendaraan terparkir di lambung kapal. Tanpa ragu ia mengandangkan mobil-mobil itu ke balai karantina Bea dan Cukai. Ynag membuat geger adalah pengumuman siapa pemesannya: Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 2002-2005, Jenderal Ryamizard Ryacudu. Mobil itu dipesan atas nama Wakil Asisten Logistik Mayor Jenderal Koesmayadi. Heru meneruskan laporannya itu ke Militer yang kemudian menggerebek rumah Koesmayadidi Puri Marina Ancol, Jakarta Utara.
Status (Tidak Jelas)
- Dibongkar oleh Seorang Heru anggota TNI AD.
- Tidak jelas penyelesaiannya sebab Pelaku utama keburu meninggal sebelum masuk tahap penyidikan.
Kronologinya:
15 Sep 2005
September 2005 Kasus Ini Dibongkar Oleh Seorang Heru
Penyelundupan mobil dari Batam ke Tanjung Priok merupakan kasus yang dibongkar oleh seorang anggota TNI Bernama Heru Sukrisno. Niatnya membongkar kasus tersebut dimulai pada tahun 2005 silam,
17 Sep 2005
Jumlah Mobil Yang diselundupkan Mencapai Puluhan Unit
Diketahui penyelundupan tersebut menggunakan kapal perang XI.VI. Ada 74 mobil mewah yang diselundupkan bermerek Range Rover, Lan Cruise, hingga Hummer seharga Rp 2,4 Miliar untuk "kendaraan dinas pejabat TNI angkatan darat di kapal itu.
26 Jun 2006
Kasusnya Tidak Sempat Masuk Tahap Penyelidikan
Kasus ini tidak sempat masuk kedalam penyelidikan Polisi Militer sebab salah satu saksi yakni Koemayadi, wakil Asisten Logistik meninggal pada 26 Juni 2006.
Comments
Post a Comment
Kirimkan Komentar Kritikan dan Saran Anda.